20120929

Memodifikasi Mesin Bahan Bakar Menjadi Elpiji


 

Penggunaan gas elpiji sebagai pengganti premium sudah dilakukan sejak kemarau 2012. Lalu petani berinisiatif menggunakan elpiji ketimbang menggunakan bahan bakar bensin yang lumayan merogoh kantong cukup dalam.
Penggunaan elpiji juga dinilai lebih menguntungkan. Menurutnya, biaya operasional untuk mengairi tanaman bisa ditekan hingga 60 persen. Petani juga hanya perlu memodifikasi karburator mesin di bengkel kendaraan bermotor dengan biaya terjangkau.
Jika menggunakan premium, petani membutuhkan sebanyak enam liter atau Rp 30.000 untuk sekali mengairi sawah sepertiga hektare. Sementara dengan elpiji, hanya butuh satu tabung yang mudah didapat seharga Rp 15.000 perbuah.
Padahal dalam satu musim tanam, butuh 24 kali mengoperasikan pompa dan jika dikalkulasi penggunaan elpiji membuat pengeluaran semakin hemat. Petani semakin untung, sehingga kami tetap menggunakan elpiji.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengubah asupan bensin pada mesin pompa air menjadi elpiji juga tidak banyak, hanya butuh regulator bertekanan tinggi yang bisa ditebus dengan kocek sekitar 50 ribuan (anggap saja tabung elpiji 3 kg dan selangnya pakai yang ada di kompor)

1. Lepas dulu tutup bawah karburator lalu simpan beserta pelampungnya.
 
2. Pasangkan regulator tekanan tinggi (high pressure regulator) pada salah satu ujung selang untuk menghubungkan pada tabung elpiji.

 
3. Bersamaan dengan itu sambungkan ujung selang yang lain pada lubang masuk bahan bakar yang menuju ke ruang pembakaran (menempel pada bagian atas karburator).

 
4. Tutup lubang udara dari filter karburator yang menuju ruang bakar dengan cara menarik penuh switch chooke.

 
Setelah semua terpasang dan terhubung, mesin siap dioperasikan.
Catatan
  • Pada saat akan mengoperasikan mesin, buka tuas gas sedikit atau jangan sampai penuh, demikian juga keran regulatornya sedikit saja.
  • Jika satu dua kali distarter belum menyala mesinnya, maka tambah bukaan regulatornya sedikit demi sedikit karena dimungkinkan asupan bahan bakar yang masuk belum cukup, sampai mesin hidup. Perhatikan dan rasakan mesin sesaat setelah hidup dari suara dan getarannya.
  • Asupan gas yang terlalu kecil bisa mengakibatkan mesin mati lagi. Sedangkan asupan bahan bakar yang berlebih menimbulkan suara tidak stasioner (Tegal : mbrebet) dan getaran mesin terasa kasar.
  • Apabila terjadi demikian, aturlah bukaan regulatornya sampai getaran mesinnya terasa halus dan suaranya stasioner (Tegal : langsam).
info pelengkap : bukaan regulatornya pada skala 0,5.  
Sumber: Pejuang Pangan

Tidak ada komentar:

BB

Tukeran link



If you want to paste the BB Banzar button on your web page, please copy and paste the following HTML code:

Tukeran link